Monday 12 October 2009

Nasionalisme itu tindakan bukan penyangkalan

Orang nasionalis itu bentuknya bermacam-macam. Ada yang semua barangnya buatan dalam negeri, ada yang nempel bendera merah putih di kaca mobilnya, ada yang gak mau bicara bahasa lain selain Indonesia, ada yang membenci suku bangsa lain, ada juga yang menginspirasikan orang lain.

Tapi untuk orang keturunan cina seperti gua ini, nasionalisme bisa jadi hanya sebatas penyangkalan besar tentang siapa kita sebenarnya.

Seperti seorang teman gua, cina keturunan yang berasal dari Surabaya. Entah kenapa setiap kali dia selalu menyangkal kalau dia orang keturunan, padahal jelas-jelas matanya sipit dan kulitnya putih, terus dengan setengah ngotot dia akan bilang ke semua orang kalau dia orang Indonesia. (yayaya... I hear you but I don't feel you. atau talk to the hand dude! ahahahahaha.)

Ironisnya, bentuk nasionalisnya temen gua itu cuma sampai sebatas itu. Tetep aja dia ngeluh-ngeluh soal hidup di Indonesia tanpa melakukan tindakan apapun.

Beda lagi sama temen gua yang lain, sebut aja namanya Stephen. Dia ini juga keturunan cina yang nasionalis. Seperti temen gua di atas, dia juga merasa sebagai orang Indonesia. Nah bedanya, dia gak pernah sekalipun menyangkal kalau dia itu orang keturunan cina dan dia juga gak pernah capek-capek "mengumumkan" ke semua orang kalau dia itu orang Indonesia. Bedanya lagi dia selalu membela Indonesia dengan sekuat tenaga kalau ada orang yang menjelek-jelekan Indonesia. Gak pernah sekalipun dia mengeluh tentang Indonesia, karena dia percaya negeri ini pasti bisa bangkit.

Andai setengah aja dari seluruh orang Indonesia bisa punya keyakinan yang sama dengan Stepehen, mungkin negeri ini bisa bangkit lebih cepat.

Kesimpulan dari tulisan ini sebetulnya sudah ada di judul. Nasionalisme itu gak cukup hanya dengan teriak ke semua orang kalau kita ini orang Indonesia, tapi apa yang sudah kita lakukan untuk Indonesia.

1 comment: